Sejak sekolah kita selalu membaca sejarah yang mengatakan bahwa Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Namun, secara fakta hal itu tidak pernah terjadi. Indonesia memiliki banyak sekali wilayah dari Sabang dari Merauke. Menyatukan semua wilayah itu sebagai kawasan jajahan harus dilalui Belanda selama 3 abad lebih sebelum akhirnya menguasai secara penuh di 30-an tahun terakhir.
Meski kawasan di pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan telah dikuasai oleh Belanda. Beberapa daerah seperti Aceh, Nias, Bali hingga Kalimantan Tengah baru dikalahkan Belanda memasuki abad ke-20. Berikut lima daerah terkuat di Indonesia yang susah sekali ditaklukkan oleh Belanda di masa lalu.
1. Aceh (1914)
Belanda baru mampu menguasai kawasan Aceh pada tahun 1912 atau 33 tahun menjelang negeri ini akhirnya menyatakan proklamasi. Belanda sulit sekali masuk dan menguasai Aceh karena wilayah ini memiliki pemimpin yang sangat hebat. kekuatan militer Aceh yang dibantu oleh banyak masyarakat sipil membuat Belanda harus kerja ekstra selama terjadi perang.
Setidaknya selama 41 tahun, Perang Aceh pecah dan membuat Belanda haru mengeluarkan banyak sekali pasukan dan senjata. Aceh baru bisa dikuasai oleh Belanda pada tahun 1914 secara menyeluruh. Pasca perang terjadi, warga di sekitaran Aceh masih melakukan perlawanan secara sporadis hingga Jepang mengambil Alih kekuasaan Belanda di Tanah Air pada tahun 1942.
2. Nias (1914)
Suku Nias adalah salah satu suku yang dikenal dengan budaya bertarungnya. Jauh sebelum Belanda akhirnya masuk dan membuat kekacauan, masyarakat Nias sudah terbiasa berperang. Saat Belanda mulai memasuki kawasan Nias, mereka diserang habis-habisan oleh para petarung dari Nias yang memang selalu waspada dengan pendatang yang mencurigakan.
Sejak Belanda kembali datang di tahun 1825 di Nias, mereka baru bisa menguasai pulau ini secara sempurna pada tahun 1914. Selama 90 tahun, Belanda berjuang dengan sekuat tenaga hingga mengerahkan banyak sekali pasukan untuk membuat masyarakat di Nias keok dan menyerah dengan sepenuhnya.
3. Bali (1908)
Belanda baru menguasai wilayah Bali secara utuh pada tahun 1908. Sebelumnya Belanda selalu kesulitan karena mendapatkan perlawanan yang sangat serius dari kerajaan-kerajaan yang ada di Pulau Dewata itu. Semua niat buruk dan curang yang direncanakan oleh Belanda akhirnya diberangus hingga membuat mereka semakin kalang kabut.
Perang yang berjalan sejak 1846 baru selesai 62 tahun kemudian. Pasukan dari kerajaan di Bali mulai lemah dan tidak bisa menghadapi serangan dari pasukan Belanda yang jumlahnya sangat besar. Kerajaan-kerajaan di Bali akhirnya menyerah karena tidak memiliki lagi daya untuk melawan Belanda yang kian keji.
4. Tapanuli (1907)
Kawasan Sumatra adalah kawasan paling susah ditembus oleh Belanda di masa penjajahan. Sebelum Belanda akhirnya menaklukkan Aceh di tahun 1914, kawasan Tapanuli yang saat itu masih dikuasai oleh Kerajaan Batak diserang habis-habisan oleh Belanda yang sudah mulai terobsesi menguasai semua kawasan Sumatra secara utuh.
Perang dengan Kerajaan Batak terjadi pada tahun 1878 dan berakhir dengan kekalahan Raja Sisingamangaraja XII di tahun 1907. Setelah raja yang melawan Belanda dengan gagah berani gugur, kawasan Tapanuli dan sekitarnya secara otomatis menjadi daerah kekuasaan Belanda secara resmi.
5. Jambi (1904)
Jambi yang saat itu dikuasai oleh Kesultanan Jambi mulai dimasuki Belanda pada tahun 1833. Belanda ingin menguasai kawasan Jambi karena daerah ini kaya akan produksi rempah seperti Lada yang saat itu banyak sekali diekspor ke berbagai wilayah Eropa dengan harga yang cukup mahal.
Berbekal banyaknya pasukan dan juga senjata, Belanda baru mampu menguasai kawasan Jambi setelah 71 tahun. Selama puluhan tahun itu, rakyat Jambi yang dibantu oleh pasukan dari Kerajaan Jambi. Memasuki periode raja Thaha Syaifuddin bin Muhammad, Kesultanan Jambi memasuki masa kehancuran.
Inilah lima daerah terkuat di Indonesia yang terkenal sangat susah ditaklukkan oleh Belanda selama masa penjajahan. Kalau saja semua daerah di Indonesia susah ditaklukkan, Belanda mungkin akan menyerah dan akhirnya pergi dari negeri ini.
Meski kawasan di pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan telah dikuasai oleh Belanda. Beberapa daerah seperti Aceh, Nias, Bali hingga Kalimantan Tengah baru dikalahkan Belanda memasuki abad ke-20. Berikut lima daerah terkuat di Indonesia yang susah sekali ditaklukkan oleh Belanda di masa lalu.
1. Aceh (1914)
Belanda baru mampu menguasai kawasan Aceh pada tahun 1912 atau 33 tahun menjelang negeri ini akhirnya menyatakan proklamasi. Belanda sulit sekali masuk dan menguasai Aceh karena wilayah ini memiliki pemimpin yang sangat hebat. kekuatan militer Aceh yang dibantu oleh banyak masyarakat sipil membuat Belanda harus kerja ekstra selama terjadi perang.
Setidaknya selama 41 tahun, Perang Aceh pecah dan membuat Belanda haru mengeluarkan banyak sekali pasukan dan senjata. Aceh baru bisa dikuasai oleh Belanda pada tahun 1914 secara menyeluruh. Pasca perang terjadi, warga di sekitaran Aceh masih melakukan perlawanan secara sporadis hingga Jepang mengambil Alih kekuasaan Belanda di Tanah Air pada tahun 1942.
2. Nias (1914)
Suku Nias adalah salah satu suku yang dikenal dengan budaya bertarungnya. Jauh sebelum Belanda akhirnya masuk dan membuat kekacauan, masyarakat Nias sudah terbiasa berperang. Saat Belanda mulai memasuki kawasan Nias, mereka diserang habis-habisan oleh para petarung dari Nias yang memang selalu waspada dengan pendatang yang mencurigakan.
Sejak Belanda kembali datang di tahun 1825 di Nias, mereka baru bisa menguasai pulau ini secara sempurna pada tahun 1914. Selama 90 tahun, Belanda berjuang dengan sekuat tenaga hingga mengerahkan banyak sekali pasukan untuk membuat masyarakat di Nias keok dan menyerah dengan sepenuhnya.
3. Bali (1908)
Belanda baru menguasai wilayah Bali secara utuh pada tahun 1908. Sebelumnya Belanda selalu kesulitan karena mendapatkan perlawanan yang sangat serius dari kerajaan-kerajaan yang ada di Pulau Dewata itu. Semua niat buruk dan curang yang direncanakan oleh Belanda akhirnya diberangus hingga membuat mereka semakin kalang kabut.
Perang yang berjalan sejak 1846 baru selesai 62 tahun kemudian. Pasukan dari kerajaan di Bali mulai lemah dan tidak bisa menghadapi serangan dari pasukan Belanda yang jumlahnya sangat besar. Kerajaan-kerajaan di Bali akhirnya menyerah karena tidak memiliki lagi daya untuk melawan Belanda yang kian keji.
4. Tapanuli (1907)
Kawasan Sumatra adalah kawasan paling susah ditembus oleh Belanda di masa penjajahan. Sebelum Belanda akhirnya menaklukkan Aceh di tahun 1914, kawasan Tapanuli yang saat itu masih dikuasai oleh Kerajaan Batak diserang habis-habisan oleh Belanda yang sudah mulai terobsesi menguasai semua kawasan Sumatra secara utuh.
Perang dengan Kerajaan Batak terjadi pada tahun 1878 dan berakhir dengan kekalahan Raja Sisingamangaraja XII di tahun 1907. Setelah raja yang melawan Belanda dengan gagah berani gugur, kawasan Tapanuli dan sekitarnya secara otomatis menjadi daerah kekuasaan Belanda secara resmi.
5. Jambi (1904)
Jambi yang saat itu dikuasai oleh Kesultanan Jambi mulai dimasuki Belanda pada tahun 1833. Belanda ingin menguasai kawasan Jambi karena daerah ini kaya akan produksi rempah seperti Lada yang saat itu banyak sekali diekspor ke berbagai wilayah Eropa dengan harga yang cukup mahal.
Berbekal banyaknya pasukan dan juga senjata, Belanda baru mampu menguasai kawasan Jambi setelah 71 tahun. Selama puluhan tahun itu, rakyat Jambi yang dibantu oleh pasukan dari Kerajaan Jambi. Memasuki periode raja Thaha Syaifuddin bin Muhammad, Kesultanan Jambi memasuki masa kehancuran.
Inilah lima daerah terkuat di Indonesia yang terkenal sangat susah ditaklukkan oleh Belanda selama masa penjajahan. Kalau saja semua daerah di Indonesia susah ditaklukkan, Belanda mungkin akan menyerah dan akhirnya pergi dari negeri ini.
Tag :
Serba Serbi